Kesenian sebagai Bagian dari Kebudayaan

Istilah "kebudayaan" dalam masyarakat umum cenderung diartikan secara sempit. Menyebut kebudayaan biasanya menunjuk jenis-jenis kesenian.
Seperti seni rupa, tari, musik, sastera, dan drama. Para ahli antropologi budaya menegaskan kesempitan pengertian tadi hanya meliputi "bagian-bagian yang indah dari kehidupan manusia" (Harsyoso, 1984; Koentjaraningrat, 1990). atau "the general body of the arts" (Williams, 1961).
Helaran Kesenian
Peringatan Bandung Lautan Api 2013
Foto : Dede Maulana Yusup
Dalam bahasan antropologi, istilah kebudayaan bermakna "keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar" (Koentjaraningrat, 1990). Koentjaraningrat merujuk difinisi tersebut dari konsep yang dikemukakan oleh Honigman dalam The World of Man (1959). Menurut Honigman, kebudayaan terdiri atas tiga unsur: (1) himpunan ide atau sistem gagasan, (2) kompleks kegiatan, dan (3) benda hasil karya manusia.

Di antara ketiga unsur kebudayaan tersebut, hasil kebudayaan fisiklah yang paling mudah diamati dan diteliti. Senu rupa adalah bagian kebudayaan fisik, karena semua kegiatan bidang seni rupa memiliki tampilan yang kasa mata. Hasil kebudayaan fisik , sebagian kompleks kegiatan, tetap terkait dengan sistem gagasan. Sistem gagasalanlah yang mendasari semua kegiatan dan hasil kegiatan manusia, termasuk karya seni.


#Sumber : Buku "Wayang Golek Sunda" - Kajian Estetika Rupa Tokoh Golek

Comments

Popular posts from this blog