Wayang Ringkang sebagai Inovasi Pertunjukan Wayang Golek

Dengan dibuatnya materi seni Wayang Ringkang yang diciptakan oleh Ki Tantan Sugandi merupakan upaya untuk membangkitkan potensi generasi muda (kretifitas remaja) dalam seni pedalangan/wayang serta upaya pewarisan seni Budaya secara estapet,

khususnya dalam pertunjukan Wayang Ringkang. Agar remaja lebih dekat dan lebih akrab memahami serta merasakan secara langsung tentang pentingnya konservasi wayang, dalang, ceritera, sampai pada pilosofi yang terkandung di dalamnya. Wayang Ringkang dapat dikatakan sangat langka bahkan mungkin hanya satu-satunya di dunia. 


Ki Tantan Sugandi
sedang mengajar wayang golek
di Jurusan Padalangan SMKN 10 Bandung 

Foto : Dede Maulana Yusup
Pergelaran wayang golek biasanya dilakukan oleh seorang dalang. Sedangkan Wayang Ringkang ini adalah bentuk pergelaran Wayang Golek yang dimainkan oleh dalang kolosal (20-50 orang) dalang, yang berkolaburasi dengan materi seni lain seperti; Rampak Kendang/Rampak Jimbe, Rampak Sekar, Tari dan Wayang Orang. Panjang jagat (arena permainan wayang) 12m, dan tinggi 120cm. Diiringi oleh 2(dua) set gamelan Pelog dan Salendro, sebagai musik pengiring, ilustrasi dan aksen. Disanggit dalam bahasa Sunda/nasional yang akrab dan komunikatif. Materi ini syarat dengan nilai-nilai pilosifi kehidupan masyarakat masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Sehingga pergelaran ini layak dinikmati dan apresiasi oleh umum baik anak –anak maupun orang tua.
Pergelaran wayang ringkang
dalam acara Konferensi Asia Afrika 2015
di Padepokan Seni Mayang Sunda - Bandung
Foto : FaturRK
Pergelaran wayang ringkang
dalam acara Konferensi Asia Afrika 2015
di Padepokan Seni Mayang Sunda - Bandung
Foto : FaturRK

Cuplikan Video Wayang Ringkang klik disini
Informasi Tentang Wayang Ringkang dapat dilihat juga disini

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog